Selasa, 30 Juni 2009

Tips Kesehatan: Terapi Air Putih
Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:

Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:

  1. Sakit Kepala
  2. Asma
  3. Hosthortobics
  4. Darah Tinggi
  5. Bronchitis
  6. Kencing Manis
  7. Kurang Darah
  8. TBC
  9. Paru-paru
  10. Penyakit Mata
  11. Rematik
  12. Radang Otak
  13. Lumpuh
  14. Batu Ginjal
  15. Haid Tidak Teratur
  16. Kegemukan
  17. Penyakit Saluran Kencing
  18. Leukimia
  19. Radang/Sakit Persendian
  20. Kelebihan Asam Urat
  21. Kanker Peranakan
  22. Radang Selaput Lendir
  23. Mencret
  24. Kanker Payudara
  25. Gangguan Jantung
  26. Disentri
  27. Radang Tenggorokan
  28. Mabuk, Pusing, Gamang
  29. Ambeien
  30. Sembelit
  31. Batuk

Bagaimana Air Minum Itu Bekerja?

Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah,
seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.

Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.

Bagaimana Melakukan Terapi Air ini ?

Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usha paana chikitsa".

Setelah itu anda boleh mencuci muka. Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.

Apakah mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus?

Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini, dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:

Sembelit - 1 Hari
TBC Paru-Paru - 3 Bulan
Kencing Manis - 7 Hari
Asam Urat - 2 Hari
Tekanan Darah - 4 Minggu
Kanker - 4 Minggu

Catatan :
Disarankan agar penderita radang / sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan-selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.

Kami mohon dengan sangat, metode di atas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara dan tetangga karena hal ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat

" BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA "

[unknown]

sumber: milis kesehatan

Senin, 29 Juni 2009

Koleksi SMS Taujih

Berikut Kumpulan SMS Taujih yang pernah saya terima dari berbagi sahabat, maupun lembaga yang sedang saya ikuti. selamat membaca dan merenunginya……..

(Bila ada yang mau menambahkan, monggo untuk di share di sini, di kolom komentar)

“Para Pahlawan harus berhasil membangun ‘bunker’ dalam jiwa mereka. Tempat kunci-kunci daya hidup mereka tersembunyi dengan aman. Itulah yang membuat mereka selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenang di bawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, optimis di depan tantangan dan gembira dalam segala situasi (Anis Matta).” (Sender: Haroky’s College)

“Hidup hanyalah kesempatan membuat pilihan, segalanya digulirkan dan digilirkan. Apapun yang kita pilih, ujungnya adalah tanggung jawab. Memikul tanggung jawab apapun pasti melelahkan. Tidak ada hidup yang tidak melelahkan. Yang membedakan hanya bagaimana memahami setiap konsekuensi pilihan dengan sikap terbaik” (Sender:Intan P)

“Hiduplah sesukamu, tapi engkau pasti mati. Berbuatlah sekehendakmu, tapi engkau akan dimintai pertanggungjawaban. Cintailah siapapun yang kau dambakan kecuali Allah, tapi kau pasti kan berpisah darinya.” (Sender: JS UGM)

“Kemaksiatan yang memberi bekas rasa hina dan hancur di hadapan-Nya karena kemaksiatan, lebih baik daripada ketaatan yang meninggalkan rasa bangga dan sombong” (Sender: Haroky’s College)

“Jika kita sering mendengar dan mengatakan bahwa jalan dakwah ini adalah jalan yang ditempuh para Nabi, maka kitapun seharusnya sudah memahami dan menyadari karakter perjalanan ini yang memang bukan perjalanan yang nikmat dan nyaman serta penuh santai. Tapi inilah jalan yang sudah kita pilih, untuk kita lalui dalam hidup dan menuju kebahagiaan hakiki di akhirat. Maka kita harus mengikat diri dengan jalan ini dan dengan saudara-saudara kita di jalan ini. Ada 5 ikatan yang setidaknya mengharuskan kita tetap berada di sini:

Rabithatu al ‘aqidah (Ikatan Akidah), Rabithatu al Fikrah (Ikatan Pemikiran), Rabithatu al Ukhuwah (Ikatan Persaudaraan), Rabithatu at tanzhim (Ikatan Organisasi), Rabithatu al ‘ahd (Ikatan Janji).Andai di tengah perjalanan, kita harus mengalami terpaan, ujian, fitnah dan godaan, kita berharap kelima buhul ikatan kita itu tidak membiarkan kita terhempas dari jalan ini.” (Sender: Intan P)

“Kutahu rizkiku tidak akan diambil orang lain, karena itu hatiku senang,. kutahu amal-amalku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka kusibukkan diri untuk beramal.., Kutahu Alah selalu melihatku, karena itu aku malu jika Allah melihatku berbuat maksiat.., kutahu kematian menantiku, karena itu kupersiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku.” (Sender: Akh Irfan)

“Lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku & lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku (Q.S. 20:25-28).” (Sender: Puskomda FSLDIK DIY)

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur…(Q.S. At-Takatsur:1-2).

Ayo idupkan kezuhudan dalam setiap amaliah kita!” (Sender: Mas Syahril)

“Ketika orang tertidur kamu terbangun itulah susahnya. Ketika orang merampas kamu membagi itulah peliknya. Ketika orang menikmati kamu menciptakan itulah rumitnya. Ketika orang mengadu kamu bertanggungjawab itulah repotnya. Makanya tidak banyak orang bersamamu di sini mendirikan imperium kebenaran.(Anis Matta).” (Sender: Haroky’s College)

“Saat orang-orang bekerja memenuhi kebutuhan dirinya, seorang PEJUANG berpeluh keringat memenuhi kebutuhan orang lain. Saat orang-orang beristirahat, seorang PEJUANG terus beramal utnuk istirahatnya di alam kubur. Saat orang-orang menumpuk harta untuk kesenangan dunia, seorang PEJUANG sibuk mengumpulkan amal untuk kebahagiaan akhirat. Semoga Allah memuliakanmu wahai PEJUANG!!!” (Sender: Angga)

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.

Teruslah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu (KH Rahmat Abdullah).”

(Sender: Intan P)

“Aku Mencintai Orang-orang sholeh, meskipun aku bukan bagian dari mereka,,, aku sangat membenci orang-orang yang bermaksiat meskipun tanpa sadar, aku bagian dari mereka. (Imam Syafi’i)…Jangan pernah nyaman dengan dosa-dosa yang kita lakukan, selalu introspeksi & perbaiki amal-amal yang kita lakukan,, be better for tomorrow.” (Sender: Engineering Message Taushiyah).

“Ada 2 hal yang mesti kita ingat: Kebaikan orang lain sama kita dan keburukan kita sama orang lain. Tapi ada 2 hal yang mesti kita lupakan, kebaikan kita pada orang lain dan keburukan orang lain pada kita.” (Sender: Haroky’s College)

“Hidup itu Kumpulan mozaik-mozaik kisah yang bila waktunya tiba akan terkumpul membentuk apa yang kita sebut kehidupan. Mozaik-mozaik itu ditemukan dari berkelana ke segala penjuru bumi. Kita tak dapat selalu mempercepat apa yang seharusnya tertunda, namun yakinlah rahasia Allah & kepastiannya akan indah pada waktunya.” (Sender: Wihda)

“Mungkin kita menerka, keberhasilan yang kita terima adalah buah dari do’a dan kerja keras kita. Tapi sadarkah temen-teman., bahwa barangkali kesuksesan itu adalah jawaban dari do’a seseorang yang idak pernah kita sangka sebelumnya? Saling mendo’akan ya kawan.!“ (Sender: Hamida A)

“Allah menguji keikhlasan kita dalam kesendirian. Allah memberikan kedewasaan saat masalah berdatangan. Allah melatih ketegaran kita dalam setiap cobaan. Semakin sulit masalah, maka semakin terbuka pintu kemudahan. Sebagaimana semakin gelap malam, cahaya pagi semakin memancarkan sinarnya. Keep On Spirit!” (Sender: Intan P)

“Wilayah kerja adalah lingkaran realitas, sedangkan wilayah peluang adalah ruang keserbamungkinan. Semakin luas pijakan kaki kita dalam lingkaran kenyataan, semakin besar kemampuan kita mngubah kemungkinan menjadi kepastian, mengubah peluang menjadi pekerjaan, mengubah mimpi menjadi kenyataan.(Anis Matta).” (Sender: Haroky’s College)

“Kala malas menerpa, bayangkan jutaan orang di sana menginginkan apa yang sekarang kita miliki…Pendidikan yang layak, fasilitas yang tersedia, teman-teman terbaik yang kita punya.. Lantas pantaskah kita berdiam dan hanya bermalas-malsan belaka? Tidakkah kita ingin mengubah keadaan sehingga mereka bisa menikmati apa yang kita rasakan? BANGUN! BERGERAK! SEMANGAT!” (Sender: Hamida A)

“Kuberi satu rahasia padamu kawan…. Buah paling manis dari bermimpi adalah kejadian-kejadian menakjubkan dalam perjalanan menggapainya.(Andrea Hirata-Maryamah Karpov)” (Sender: Haroky’s College)

“Tanda-tanda keimanan:1.. Mencintai kebaikan untuk orang lain seperi ia mencintai kebaikan untuk dirinya begitupun sebaliknya dengan keburukan…..2. Mengingatkan orang lain jika lalai dan senang dinasehati jika ia lalai…..3. Memberi maaf pada orang lain yang menzhaliminya seperti ia ingin dimaafkan jika berbuat salah pada orang lain…..4. Memenuhi hak orang lain…..5. Membantu orang lain yang butuh bantuan, seperti ia ingin dibantu jika dalam kesusahan…..6. Menjaga ukhuwah dengan saudaranya sebagaimana ia tidak suka jika orang lain memutuskan hubungan dengannya…..7. Toleransi dengan kekurangan orang lain sebagaimana ia ingin dimaklumi akan kekurangannya.” (Sender: Akh Irfan)

“Sesungguhnya tak ada jalan lain, kecuali kehidupan ini harus dilalui ‘tuk menuju surga. Tampilannya seperti ujian, tapi isinya rahmat dan kenikmatan. Berapa banyak kenikmatan yang sungguh besar baru diperoleh setelah melalui ujian. Senoga segala amanah ini menjadi jalan menuju surga.” (Sender: Intan P)

“Kinds of personal: 1. He knows that he knows, 2. He knows that he don’t know, 3. He don’t know that he knows, 4. He don’t know that he don’t know,” (Sender: Akh Hakim)

“Muslim sejati itu selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenang di bawah tekanan, tabah dalam kesulitan, optimis di depan tantangan..Bangkit dan Tetap semangat.” (Sender: Akh Budi)

“Sekali lagi…Amanah terembankan pada pundak yang semakin lelah. Bukan sebuah keluhan, ketidakterimaan..keputusasaan! Terlebih surut ke belakang. Ini adalah awal pembuktian..Siapa diantara kita yang beriman. Wahai diri sambutlah seruanNya…Orang-orang besar lahir karena beban perjuangan…Bukan menghindar dari peperangan.(K.H. Rahmat Abdullah).” (Sender: Intan P)

“Subhanallah, antum adalah bahan terbaik yang dipilih untuk menyusun bangunan dakwah ini. Dan Allah yang mengikat kita dengan semen Iman dan air Ukhuwah.” (Sender: Mba Intan)

“Semakin Fokus kau memandang, maka akan semakin kabur suasana di sekitarmu. Tinggal bagaimana kau memandangnya.” (Sender: Akh Hakim)

“Memang di kehidupan ini tidak ada yang pasti, tetapi kita harus berani memastikan dan memperjuangkan apa-apa yang akan kita raih! Karena sesungguhnya, cita-cita yang tinggi tidak menjamin seseorang dapat meraih kesuksesan. Tapi…orang yang sukses pasti mempunyai cita-cita yang tinggi…Semangat!” (Sender: Intan P)

“..Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu…(Al-Baqoroh:216).” (Sender: Rofiq)

“Jadilah seperti air yang suci lagi mensucikan, bergerak untuk menghidupkan, mengalir untuk kebaikan, memancar dengan kekuatan, dikelola menjadi energi bagi kehidupan. Selamat berjuang dan terus belajar memaknai kehidupan. Moga bias lebih baik, memberi yang terbaik, mendapatkan dan menjadi yang terbaik.” (Sender: Intan P)

“Tetap semangat menebarkan benih-benih kebaikan pada orang lain di muka bumi…Karena surga terlalu luas untuk di huni seorang diri.” (Sender: Hamida Amalia)

“Kebanyakan orang tidak berlari cukup jauh pada kesempatan pertama untuk mengetahui apakah mereka mendapat kesempatan kedua. Curahkan segala apa yang kamu miliki pada mimpi-mimpimu……” (Sender: Intan P)

“….Seorang hebat akan memunculkan kehebatan yang lebih besar jika ia bertemu dengan orang hebat lainnya. Individu cerdas akan melahirkan kecerdasan yang luar buasa gemilang jika ia bekerja sama dengan individu cerdas lainnya. Tapi ternyata orang hebat yang satu tak mudah dipertemukan dengan orang hebat lainnya. Lalu potensi kehebatan ini seperti daun kering, gugur dari pohon lalu berserakan. Maka peran organisasi adalah mengumpulkan daun-daun yang berserak, menggabungkan kecerdasan terpendam dari individu-individu yang ada di dalamnya…(Anis Matta).” (Sender: Mba Prima)

¨Saudaraku, dapun orang yang menuntut ilmu maka selalu bertambah diridhoi Allah, sedangkan orang yang hanya mengejar dunia, maka bertambah kesesatannya. Ilmu itu penuntun amal & ilmu itu diberikan Allah kepada orang-orang yang akan bahagia dan diharamkan dari orang-orang yang celaka dan rugi….¨ (Sender: Engineering Message Taushiyah)

“Seorang pejuang sejati tidak pernah mengenal kata akhir dalam perjuangannya. Ia tidak memerlukan gemuruh tepuk tangan, tidak akan lemah karena cacian dan tidak akan bangga dengan penghargaan.” (Sender: Intan P)

“Manusia hanyalah segenggam tanah. Kehormatan dan kemuliaan apapun yang diterima manusia berasal dari Tuhan. Dia memberi bukan karena kau sujud pada-Nya, tapi karena kedermawanan-Nya. Dia memberi bukan karena kau layak menerimanya tapi karena kemurahan-Nya.” (Sender: Akh Solli)

“Kalau untuk acara selama 1-2 hari saja kita butuh proposal, apalagi hidup kita yang bertahun-tahun., Mari rencanakan hidup kita, SEKARANG!” (Sender: Hamida A)

“Waktu terkadang lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi mereka yang takut, terlalu panjang bagi mereka yang gundah dan terlalu pendek bagi meraka yang bahagia….Tetapi bagi yang mengisi waktu sebaik mungkin, waktu merupakan kunci kehidupan yang sebenarnya.” (Sender: Intan P)

¨Iman seorang mukmin akan tampak disaat ia menghadapi ujian, disaat totalitas dalam berdo´a tapi belum melihat pengaruh apapun dari do´anya . Ketika ia tetap tidak mengubah keinginan dan harapannya meski sebab-sebab untuk putus asa semakin kuat. Itu semua dilakukan seseorang karena keyakinannya bahwa hanya Allah saja yang paling tahu apa yang lebih baik untuk dirinya. (Ibnu Jauzi).¨ (Sender: Mas Aulia)

“Segala cobaan, hambatan, masalah yang kita hadapi saat ini hanya sebatas air dalam gelas, ubahlah pikiran itu seluas samudera.” Sender: Mba Avis)

“Teruslah berkarya, hingga kaki menginjak surga.” (Sender: Gama SMEC)

¨Perkara mendapat nilai A itu mudah, sangat mudah. Namun yang sulit mendapat ilmu yang barokah. Tetap semangat dalam menimba ilmu, banggakan orang tuamu. Pesan terakhir, ilmuilah amalmu dan amalkanlah ilmumu. Semoga Allah beri kemudahan dalam ujian ini.¨ (Sender: Mas Chandra)

“Ukhuwah itu tak kenal kesudahan,,ia mengiringimu dalam hidupmu sebagai penyejuk kehidupan, menyapamu dalam kesendirianyang melelahkan..Dan menjagamu tetap dalam senyuman..” (Sender: Intan P)

“Satu Perbuatan itu lebih baik dari seribu kali nasehat…Satu nasehat itulebih baik daripada berdiam diri membiarkan orang untuk berbuat kemungkaran…Yang lebih penting, dimana kita berdiri, disitu kebaikan harus ditebarkan…Allahu Akbar.” (Sender: Akh Asmat)

“Jadilah kalian orang-orang yang: )I( Paling kokoh sikapnya. )I( Paling lapang dadanya. )I( Paling dalam pemikirannya. )I( Paling luas cara pandangnya. )I(Paling rajin amal-amalnya. )I( Paling solid penataan organisasinya. )I( Paling banyak manfaatnya. (Syaikhut Tarbiyah, K.H. Rahmat Abdullah).” (Sender: Intan P)

“Setiap kalian adalah pemimpin & setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya…(H.R. Bukhari Muslim). Betapa banyak orang berlomba untuk menjadi pemimpin, tetapi betapa sedikit yang menyadari hakikat kepemimpinan sejati. Semoga kita dikaruniai Allah pemimpin yang seperti pepatah Arab bilang “Sayyidu Qoumin Khadimuhum” ..” (Sender: Engineering Message Taushiyah)

“Merendahlah, engkaukan seperti bintang gemintang, Berkilau dipandang orangdi atas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi. Janganlah seperti asap yang mengangkat diri tinggi di langit padahal dirinya rendah hina. (K.H. Rahmat Abdullah).” (Sender: Intan P)

“Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudhulah…Ketika tangan ini lelah menggapai cita-cita, maka bertakbirlah…Ketika pundak tak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah…Ikhlaskan semua dan mendekatlah padaNya. Agar tunduk disaat yang lain angkuh..Agar teguh disaat yang lain runtuh..Agar tegar disaat yang lain terlempar..” (ender: Akh Heri)

“Esensi sebuah pembelajaran adalah menjadi lebih baik..Hakikat mencari ilmu adalah mengumpulkan bekal sebanyak mungkin agar bisa kian menebar kebaikan juga kebermanfaatan. Dear Cendekia… Selamat menempuh ujian, semoga Allah beri kemudahan lagi keberkahan..Aasah kompetensi karena dunia menanti kontribusimu. Selamat menunaikan sebaik-baik ikhtiar. Moga Allah merahmati.” (Sender: Mba Alifah)

“Apabila empuknya kasur dan hangatnya selimut masih lebih engkau sukaidari pada meletakkan kening di atas sajadah di keheningan malam, niscaya engkaupun akan merasa berat bila suatu saat diminta mengorbankanharta dan jiwamu di jalan Allah. Sebab, apabilaqiyamul lail yang merupakan ibadah yang tidak mengandung resiko saja belum mapu engkau laksanakan, mana mungkin engkau bisa merasa ringan apabila ikhlas melakukan ibadah yang menuntut adanya pengorbanan harta, jiwa dan raga darimu…” (Sender: Intan P)

“…Perumpamaan orang-orang yang pergi ke masjid, jika ia datang sebelum adzan, maka ia bercahaya layaknyamatahari…Jika dia datang saat adzan, maka ia layaknya bulan, sedangkan jika setelah adzan ia layaknya bintang di malam yang gelap…” (Sender: Akh Reza)

¨Sejarah Islam ditulis dengan HITAM tinta Ulama dan MERAH darah para Syuhada..¨ (Sender: BIMO)

“Ukhuwah fillah…, Selamanya akan bermakna. Itulah hal uang membuat hidup lebihindah & penuh warna. Membuat kaki tegak di jalan dakwah , membuat hati istiqomah dalam iman, membuat raga perkasa merangkak dalam kerikil ujian dan membuat nafas panjang menyelami lautan ilmu…” (Sender: Intan P)

“Kirimkan aku pasukan-Mu, seperti nyamuk pada Ibrahim, seperti ababil pada Abdul Muthalib, seperti malaikat pada Muhammad yang menemaniku berjuang di jalan-Mu.” (Sender: Hamida Amalia)

“Keletihan itu, akan menjadi beban ketika kita merasakannya sebagai keletihan fisik yang tidak diikuto oleh keyakinan ruhiyah. Maka sesungguhnya kesempitan di jalan ini, pasti menyimpan hikmah luar biasa yang akan tercurah dalam bentuk rahmat Allah SWT…(M. Lili Nur Aulia).” (Sender: Intan P)

“Senantiasalah menjaga hal-hal sunnah, berhati-hatilah terhadap hal-hal mubah, jauhilah perkara syubhat, dan takutlah pada hal-hal yang dimurkai Allah karena itu adalah bukti cinta kepada Allah sebagai insan beriman & bertakwa. semoga dimudahkan untuk melakukannya.” (Sender: Engineering Message Taushiyah)

“Mungkin suatu saat perjuanganmua jadi arus. Arus besar yang menumbangkan tirani. Tapi saat itu kamu sudah tidak ada. Waktu kamu melakukannya pertama kali, kamu hanya sendiri. Tapi itulah yang membuatmu abadi. Abadi dalam kenangan manusia. Abadi bersama bidadari di syurga. Kamu melakukan yang tidak dapat dilakukan orang lain. Kamu melakukan juhad. (Anis Matta).” (Sender”: Akh Heri)

“When u’r tired discoursed from fruitless efforts,, Allah knows how hard u’ve tried,,,When u’ve cried so long & ur heart is in pain,,Allah has counted ur tears…When u’r lonely & ur friend r too busy ever for a phone call, Allah is by ur side…When u’ve tried everithing & don’t know where to turn, Allah has a solution…When nothing makes sense & u’r confused or frustated,,Allah has the answer…Remember that whenever u’r or whatever u’r facing,,Allah knows.” (Sender: Zahra)

¨Sesungguhnya bersama KESUKARAN itu ada KEMUDAHAN..¨ (Sender:Akh Ipung)

“Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk menjadi sahabat, TETAPI belajar untuk mengerti seseorang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna…Dan Bukanlah menjadi sosok yang sempurna untuk seseorang, TETAPI bagaimana menemukan seseorang yang membuat dirimu menjadi sempurna..” (Sender: Intan P)

“Allah mengaruniakan 3 waktu untuk manusia, yaitu: kemarin, kini dan esok. Berbahagialah mereka yang hari kemarinnya ilmu, hari kininya amal dan hari esoknya jihad. Tugas kita hanya berusaha. Sedangkan hasil adalah urusan Allah. Kalau kita ikhlas, maka usaha kita menjadi amal yang berpahala. Meski tidak ada hasil yang diraih…Keep Beramal.” (Sender: Engineering Message Taushiyah)

“Kebesaran seseorang tidak terlihat ketika ia berdiri dan memberi perintah, tetapi ketika ia berdiri sama tinggi dengan orang lain dan membantu untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka guna mencapai sukses.” (Sender: Intan P)

“Mereka bertanya kepadamu tentang semangat? Jawablah bahwa bara itu masih tersemat dalam dadamu, bahwa api itu masih bersemayam dalam dirimu, bahwa matahari itu masih terbit dari hatimu, bahwa letupan itu siap meledak dalam duniamu. Katakan itu pada mereka, orang-orang yang ragu akan kemampuan dirimu, bahwa raksasa itu adalah diri.” (Sender: Akh Heri)

“Banyak jalan menuju kesuksesan, tapi ingat banyak jalan juga menuju kegagalan. Yang pasti variabel tetap dari kesuksesan adalah pengalaman kita gagal. Selamat bekerja! Fight!.” (Sender: Intan P)

Orisinalitas Dakwah

July 3, 2007 at 6:26 am (taujih)

Ust. Hilmi Aminuddin

Jika kita berbicara tentang ashalah dakwah, tentu saja ini sebuah masalah yang besar, karena terkait langsung dengan ashalah Islamiyah. Tidak mungkin dibicarakan dalam 1–2 halaman situs ini. Orisinalitas dakwah tidak memiliki mabadi (prinsip), kecuali mabadi imaniyah dan fikriyah yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tulisan ini adalah upaya untuk menyegarkan pemahaman kita.

Ashalah dakwah islamiyah itulah yang dipakai gerakan Islam di mana-mana, tak ada perbedaannya. Betapa luasnya pembicaraan tentang ashalah dakwah seluas pembahasan tentang Islam. Salah satu keistimewaan dakwah ialah ruang lingkup yang tercakup dalam syumuliyah dan takamuliyah (universalitas dan integralitas) ajaran Islam, juga keterpaduan dari perjuangan, tatanan, serta sistem yang diterapkan.

Masalah syumuliyah dan takamuliyah itu lebih ke pendekatan prinsipil, tetapi dari pendekatan operasional terlihat kemampuan dakwah Islam kontemporer untuk mewarisi nilai-nilai Islam dan nilai-nilai dakwah dari para Rasul dan Anbiya, para shahabat Nabi dan juga para salafus shalih. Kemampuan itu dalam bentuk tawazun (keseimbangan) dalam melakukan langkah-langkah ta’shiliyah (orisinalisasi) dan tathwiriyah (improvisasi), mutawazinah baina khuthuwat al ta’shiliyah wa khuthuwat al tathwiriyah.

Itulah salah satu tamayuz (keistimewaan) dakwah kontemporer yang sebenarnya merupakan tamayuz islami yang banyak diabaikan gerakan dakwah, meskipun kita respek dan mengakui eksistensi perjuangan mereka sekaligus mengakui keikhlasan dan pengorbanan mereka dalam berjuang. Tetapi, qudrah ad da’wah dalam menyeimbangkan ta’shiliyah dan tathwiriyah di zaman modern ini harus benar-benar dilaksanakan secara konsisten.

Sudah barang tentu, apabila kita membahas dakwah antara upaya orisinalisasi dan improvisasi perlu waktu yang panjang. Di sini saya hanya ingin menyampaikan sedikit sebagai dzikra (peringatan) dan sebagai resume terhadap perjalanan dakwah yang sudah kita lakukan.

Konsistensi kita dalam menjaga ta’shil dan tathwir sangat penting bagi keselamatan kita sendiri, baik secara pribadi maupun sebagai sebuah entitas gerakan dakwah. Sebab, tanpa adanya keseimbangan antara orisinalitas dan modernitas akan banyak sekali kemungkinan penyimpangan dakwah akibat mengabaikan prinsip keaslian dan pengembangannya. Kita mengetahui universalitas dan integralitas dakwah tergambar dari upaya membangun hablun minallah dan hablun minannas yang baik.

Kemampuan kita dalam menjaga keseimbangan dari aspek ta’shil bertitik berat pada utuhnya komitmen kita kepada Allah dan Rasul-Nya, al Kitab dan as Sunnah. Sementara konsistensi kita dalam membangun khuthuwat at tathwiriyah adalah menjaga hablun minannas dengan baik. Tanpa kedua aspek itu, maka akan terjadi inkhirafat (penyimpangan) yang menimbulkan bala dan malapetaka di dunia dan akhirat.

Kemampuan kita dalam mengelola dakwah dari sisi ta’shiliyah lebih dekat kepada konteks hubungan kita dengan Allah dari aspek moral, ma’nawiyah dan ruhiyah yang dibentengi dengan sehatnya aqidah kita dari kemusyrikan yang kecil maupun besar, dari kemusyrikan yang tampak maupun tersembunyi, yang menyelinap dalam pikiran kita. Dengan selalu memperhatikan khuthuwat ta’shiliyah kita memelihara keutuhan ruhiyah, fikriyah, dan manhajiyah secara baik.

Salah satu cara untuk mempertahankan kesadaran tentang pentingnya khuthuwat ta’shiliyah, dalam konteks pembinaan di masa tamhidiyah atau takwiniyah, adalah kesadaran akan posisi manusia (manzilat al insan) di hadapan Allah Ta’ala.

Pertama, posisi manusia sebagai makhluk penting disadari, betapapun tingginya ilmu dan jenjang keulamaan kita, betapapun terhormatnya jabatan kita di masyarakat atau negara. Menghidupkan kesadaran akan posisi sebagai makhluk penting dalam aspek ketergantungan kepada Sang Khaliq. Tidak satupun makhluk ciptaan yang tidak bergantung kepada Pencipta-nya.

Tidak ada satupun produk yang tidak memiliki ketergantungan pada pembuatnya. Produk keluaran pabrik saja, merek-merek mobil yang terkenal sekalipun tergantung dari produsen yang membuatnya, baik ketergantungan teoretis dengan petunjuk manualnya, maupun ketergantungan atas software atau hardware dalam beragam spare parts yang besar maupun kecil. Itu tampak sepele, namun sangat penting untuk menunjukkan kesadaran kita bahwa manzilah kita di hadapan Allah hanyalah makhluk. Itu merupakan modal dasar untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

Kesadaran kedua dari manusia di hadapan Allah adalah sebagai hamba. Kesadaran ini penting dibangun sebagai apresiasi dari keinginan, kehendak, dan rencana yang sangat terkait dengan grand design yang sudah ditentukan Allah. Kesadaran sebagai makhluk bersifat mutlak, sedang kesadaran sebagai hamba bisa relatif, banyak yang menolak. Kita tidak mempunyai kehendak apapun, kecuali dengan apa yang dikehendaki Allah Ta’ala. Ayat al-Qur’an banyak menjelaskan sisi aqidah dengan memusatkan kesatuan kehendak, keinginan, dan rencana segala sesuatu sesuai dengan iradah-Nya. Itulah tugas manusia sebagai hamba-Nya.

Ketiga, kesadaran manusia sebagai junud (tentara) Allah. Sebagai prajurit kita harus merasakan adanya jalur komando dari Allah dan Rasul-Nya yang mutlak ditaati, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an. Itulah posisi kita sebagai prajurit yang senantiasa siap menerima komando. Insya Allah, jika ketiga jenis kesadaran itu dijaga dengan baik melalui upaya-upaya ta’shil yang mengarah pada ashalah islamiyah dan dakwah, maka gerakan akan senantiasa tumbuh.

Setelah kesadaran akan posisi manusia, maka selanjutnya kesadaran akan watak asli manusia (thabiat al insan). Humanity by nature, kata orang, kemanusiaan yang sesuai dengan tabiat yang telah ditentukan Allah. Kesadaran ini penting agar kita tidak terjebak pada persepsi-persepsi yang mungkin timbul dari rencana-rencana terhadap evaluasi tarbiyah, seolah-olah hal itu akan mengangkat dan melepaskan kita dari watak kemanusiaan. Kita dididik melalui proses tarbiyah untuk mengutuhkan kemanusiaan kita, bukan melepaskannya, baik menuju kemuliaan yang seringkali diidentikkan dengan watak malaikat. Kita tetap seorang manusia, namun ingin menjadi manusia seutuhnya. Yang penting bagaimana mengelola kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.

Jangan digambarkan dari proses tarbiyah akan muncul insan yang kamil tanpa cacat. Kita adalah manusia sebagaimana Ibnu Adam lain yang memang diberi kehormatan, tetapi tetap saja bisa lupa dan sering berbuat salah. Manusia adalah makhluk yang sering berbuat salah. Kesadaran itu sangat penting agar dengan kelebihan dan kekurangan manusiawi kita bisa mengelolanya. Dengan demikian kita akan terjaga dari ghurur (arogansi) seperti Fir’aun yang merasa dirinya adalah Tuhan, atau juga terjaga dari keputusasaan yang melumpuhkan dakwah. Kita berjuang sesuai dengan fitrah, sesuai dengan tabiat insaniyah ataupun tabiat kauniyah yang terdapat dalam diri, masyarakat dan alam semesta.

Ketiga adalah kesadaran akan tugas kemanusiaan (risalat al insan) kita. Kita memiliki misi ibadah dan pengabdian. Segala gerak hidup: apa yang kita miliki, apa yang kita lakukan adalah ibadah. Sehingga, apapun yang kita miliki harus dikalkulasi, akankah meningkatkan ibadah kita kepada Allah atau tidak. Misi total kita adalah pengabdian kepada-Nya.

Keempat kesadaran akan misi khilafat al insan. Mengapa manusia diberi kemuliaan? Karena kita diberi tugas yang besar, yaitu menjalankan khilafah (pengayoman dan kepemimpinan) yang pada hakekatnya berlaku untuk semua orang, baik mu’minuhum wa kufrahum, mereka yang beriman dan amanah maupun tidak.

Kesadaran itu penting agar kita selalu merasa dalam tugas (on duty), tak ada perasaan mau cuti. Mungkin kita perlu rehat. Ya, rehat itu dalam rangka mengumpulkan potensi kita untuk melaksanakan tugas lainnya. Bukan berarti cuti secara total dengan tidak ada kaitannya terhadap misi dan wazhifah kita. Maka, dalam tarbiyah dikenal adanya program rihlah dan mukhayam dalam rangka membangun potensi agar langkah kita lebih kuat dan cepat dalam akselerasi perjuangan ini.

Jika kesadaran tentang manzilat al insan, thabiat al insan, risalat al insan, dan wazhifat al insan tadi selalu dijaga, maka proses ta’shiliyah akan senantiasa hidup. Upaya orisinalisasi harus terus dipertahankan, agar kita terhindar dari efek negatif, salah satunya berupa pelarutan.

Jika kita mengabaikan khuthuwat at ta’shiliyah, maka dakwah kita akan mengalami pencairan dan pelarutan. Biasanya sebelum larut akan mencair terlebih dulu, sebab madah jamidah (benda padat) itu sulit dalam pelarutan, tetapi madah ma’iyah (benda cair) paling mudah untuk melarut. Dalam dakwah jamahiriyah kita berinteraksi dengan segala jenis manusia. Banyak persentuhan dengan manusia dari segala jenis organisasi dan ideologi bisa menyebabkan tamayu’ al khuluqi (pencairan perilaku). Nau’udzubillah, hal itu akan berlanjut pada idzabah al khuluqiyah (pelarutan perilaku), jika kita tidak berpegang teguh pada ashalah.

Akibat dari tamayu’ dan idzabah ini sudah jelas, indikatornya yang paling menonjol adalah tasahul (menggampangkan atau menyepelekan) segala pelanggaran. Kita memang harus toleran atas efek negatif tarbiyah manusia, tetapi bukan mengampangkan, karena itu harus ditindaklajuti dengan ilaj tarbawi (terapi edukatif) atau ilaj ijtimai (sosial), ilaj tanzhimi (organisasional) atau ilaj iqtishodi (finansial), semuanya bisa kita lakukan tergantung masalah yang terjadi.

Semua kondisi direspon dan diantisipasi agar tidak membesar. Sudah tentu kita sebagai dai harus memperhatikan diri sendiri dan orang lain yang berada di bawah pengawasan kita. Penyimpangan berawal dari tasahul lama-lama menjadi idzabiyah, segalanya serba boleh (permisif), dalilnya gampang dicari. Akhirnya menjadi dalil tunggal, yakni kedaruratan. Yang paling harus kita waspadai adalah awal pelarutan sebagaimana tadi diungkapkan.

Dalam merespon tugas yang semakin berkembang mungkin terjadi tamayu’ wa idzabiyah dalam ubudiyah mahdlah, karena terlalu sibuk sehingga dalam sebulan penuh tercatat: shaum (puasa) nol, tahajud nihil. Dalam baramij tarbiyah semua program itu ada, tetapi sifatnya sebagai stimulan (ayyam al bid, usbu’ ruhi dan sebagainya). Buah stimulasi adalah munculnya iradah dzatiyah atau tarbiyah dzatiyah dengan amal dzati di luar program itu. Harus diwaspadai agar tamayu’ khuluqi dan idzabah ubudiyah ini tidak timbul. Bila dibiarkan akan berlanjut pada idzabah fikriyah (ideologis) dan kacau balau. Kita akan mengambil fikrah dari kiri-kanan dan meninggalkan manhaj yang benar.

Apabila sudah terkena idzabah khuluqiyah, ta’abudiyah, dan fikriyah, maka akan timbul idzabah aqidiyah. Mulanya mengakui kesejajaran aneka ragam keyakinan, misalnya di kalangan internal Islam (antara ajaran Syiah dan Sunnah) adalah sama. Kemudian berkembang keluar dengan menyamakan ajaran lain seperti komunisme, sosialisme, dan Islam sama saja untuk manusia juga. Kebenaran yang mutlak hanya dalam Islam, pemahaman seperti itu menjadi luntur.

Memang semua ajaran ada kebenarannya, tetapi tidak semuanya benar, yang jelas banyak kesalahannya. Jika lemah dalam langkah-langkah ashalah, maka akan terjadi idzabiyah dan tamayu’ di berbagai sektor. Jika hal itu terjadi pada suatu golongan, maka sudah tentu terjadi kehancuran dunia dan akhirat.

Bila ta’shiliyah tidak diimbangi dengan tathwiriyah akan menimbulkan tajamud. Mungkin akan merasa bahwa dirinya sajalah yang akan masuk surga dan yang lain adalah al ma’un, kufr dan sebagainya. Golongan itu tidak dapat memanfaatkan pengalaman dan potensi orang lain. Ketika terjadi mutajamid ruhi, maka pemikiran akan sulit menerima masukan dari orang lain. Bila terjadi tajamud aqidi, maka akan terasa dengan aqidah semata semuanya akan beres, tetapi aqidah bukan segala-galanya.

Memperhatikan idealitas, rasionalitas dan realitas. Mereka yang mengabaikan ketiga hal itu terkena wahm. Memperhatikan realitas saja akan melahirkan sikap pragmatis, memperhatikan idealitas saja akan menghasilkan perfeksionis, tetapi tak bisa melaksanakan. Sementara memperhatikan rasionalitas saja akan melahirkan sikap teoretis belaka.

Kita harus mampu mengkomunikasikan rencana dakwah kita dengan baik. Kemampuan mengkomunikasikan ini intinya ada pada qudrah mukhatabah, yakni qawlan sadida atau kalimat yang tepat. Bisa bersikap tegas, lembut, sindiran dan lain-lain. Patokannya adalah “khatibunnas ala qadri uqulihim” (sesuai kemampuan intelektual), “khatibunnas ala lughatihim” (memperhatikan budaya dan bahasa kaumnya), karena manusia adalah anak lingkungannya.

Sebagai dai kita harus memiliki qawlan sadida, baik melalui pendekatan intelektual, sosial maupun budaya. Yang pertama adalah mengakui keberadaannya, kemudian mencari cara yang tepat untuk mendekatinya. Dalam Al-Qur’an ada seruan: “Ya ayyuhannas…ya ayyuhalladzina amanu…” dan sebagainya. Dengan pemilihan kata yang tepat, maka “yuslih lakum amalakum”. Menghasilkan kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Lebih besar dari itu semua adalah ampunan dari Allah.

19 Keistimewaan Wanita

1. Do’a wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut , jawab baginda : ” Ibu lebih penyayang daripada Bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.

2. Wanita yang solehah ( baik ) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh .

3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya , derajatnya seperti orang yang senantiasa menangis Karena takut Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka keatas tubuhnya.

4. Barang siapa yang membawa hadiah ( barang, makanan dari pasar kerumah ) lalu diberikan kepada keluarganya , maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukai akan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama aku ( Rasulullah SAW ) di dalam surga.

6. Barang siapa yang mempunyai tiga anak perempuan atau tiga Saudara perempuan atau dua Saudara perempuan , lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah surga.

7. Dari Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka , maka mereka akan menjadi penghalang baginya api neraka.”

8. Surga itu di bawah telapak kaki ibu .

9. Apabila memanggilmu dua orang ibu bapamu maka jawablah panggilan ibumu dahulu .

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga . Masuklah dari manapun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristigfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan rekannya ( serta menjaga sembahyang dan puasanya ).

12. Aisyah r.a. berkata ” aku bertanya pada rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda “suaminya”. Siapa pula berhak terhadap lelaki?” jawab Rasulullah SAW “Ibunya”

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu , puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia kedalam surga lebih dahulu daripada suaminya ( 10.000 tahun )

15. Apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristigfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

16. Apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT

17. Apabila seorang perempuan melahirkan anak , keluarlah ia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkan

18. Apabila telah lahir ( anak ) lalu disusui , maka bagi ibu itu setiap satu tegukan dari susunya diberi satu kebajikan

19. Apabila semalaman ( ibu ) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT